Wednesday, August 05, 2009

Ayah...

Minggu ni alhamdulillah penulis dapat pulang ke kampung sementelah suami pergi khursus. Kesempatan ini penulis ambil untuk bersama mak tersayang. Mak masih seperti dulu. Cuma kadang-kadang wajahnya menyimpan 1001 kesedihan yang Allah sahaja Maha Mengetahuinya. Namun bagi aku, mak sangat kuat... Jikalau aku di tempat mak belum tentu aku sekuat dan setabahnya... Semenjak pemergian ayah, hidup keluarga kami berubah... Masih bahagia, cuma ada sesuatu yang hilang... sesuatu yang amat berharga hilang....


Walau telah hampir setahun ayah pergi meninggalkan kami. Namun aku kadang-kadang masih menganggap ayah ada bersama mak di kampung. Ianya ku rasakan bagai mimpi. Mimpi ngeri yang telah mengubah persepsi aku tentang kehidupan. Betapa dunia ni terlalu sekejap... Betapa perhentian sementara ini amatlah tidak bermakna tanpa disulami amalan untuk ke daerah abadi... betapa ruginya mereka yang tidak mengejar akhirat... dan betapa janji Allah itu amat benar... Pemergian ayah memberi iktibar besar buat ku.... Sekelip mata pergi... dan terus menjauh dan menghilang tanpa kabar berita....

Di saat ku mengelap muka ayah yang demam lewat waktu itu, aku seolah-olah tersedar sendiri bahawa ayahku sudah semakin tua... Ku lihat kulit di tengkuk dan tangannya telah kendur seperti arwah atuk dulu... Ku usap lembut kepala ayah dan ku renung uban yang telah hampir menutupi keseluruhan rambut ayah... Waktu itu ayah hanya terbaring lesu tanpa kata... Ku renung wajah ayah... Wajah penyayang itu yang aku rindu sekali saat ini....

Bukan aku tak redha dengan pemergiannya, cuma kadang-kadang ku rasakan seperti dia ada. Aku rasa masih perlukannya walaupun sudah berumah tangga. Masih perlukan nasihatnya, pendapatnya, masih ingin mencium dahi tuanya itu... Dan saat itu juga aku akan tersentak ke alam nyata bahawa realitinya ayah sudah tiada.... Dia takkan kembali... Walau hanya berada beberapa kaki di bawah sana, namun ia seolah-olah dinding kebal yang menghalangku dari dekat dengannya...

Ayah, kami iringi pemergianmu dengan doa... Agar suatu hari nanti kita akan berjumpa lagi di alam yang abadi... Alam yang tidak akan memisahkan kita lagi selamanya... Semoga ayah tenang di sana... dan di tempatkan di kalangan para anbiya' dan solehin... Ameen...

Sebenarnya tak mampu untuk aku meluahkan segalanya di ruang sempit ini... Masih terlalu banyak yang terbuku di hati.... Masih terlalu banyak kenangan manis hidup bersama ayah... Kita mungkin mempunyai ramai anak, kawan, saudara, kekasih, isteri, mahupun suami... Namun kita hanya akan mempunyai seorang ibu dan seorang ayah.... Mereka tiada gantinya hingga mati... Dialah ibu kita yang satu... Dialah ayah kita yang satu.... Hargailah mereka... Pengorbanan mereka tiada akhirnya hingga syurga...

Maaf emosional kejap... Ntahlah beberapa minggu lepas ingatan penulis begitu kuat dekat arwah ayah... Selalu mimpikan dia... Selalu terkenangkan dia terutama sekali bila pergi ke taman ayah... Taman yang dijaga ayah... tempat dia mengeluarkan peluh setiap hari.... dan setiap kali cuba membersihkan taman itu, selalu terlintas di hati " letih juga yer membersihkan taman ni... tapi dulu ayah tak pernah mengeluh... tak pernah mintak dibantu...."

Rindu benar pada ayah.... AlFatihah...



No comments: